TENTANG WAKTU
Gisha terdiam diloteng kampus. Ia mulai merasa bahwa ada
atau tidak ada Eras sama saja. Mungkin benar apa yang Eras katakan, hubungan
mereka benar-benar berada pada titik jenuh. Padahal sudah hampir Lima bulan
mereka berpisah, kehadiran Gadis cukup menjadi sahabat untuknya. Ia tidak
pernah merasa kesepian, meskipun Gadis baru semester satu tapi ia sangat dewasa
menyikapi keadaan Gisha. Ditambah dengan Abang dan sahabat karibnya, Revi, yang
selalu berpenampilan kocak.
“Hey!” panggil sebuah suara
“baru juga difikirin Dis” sapa Gisha.
“Tadi aku cari dikantin, kata Bang Afif nggak masuk kelas
ya hari ini?” tutur Gadis.