>

Cari Blog Ini

Selasa, 08 Desember 2015

TREFFEN

bisa jadi, pertemuan yang menurutmu biasa saja, akan ada kisah dikemudian hari.
karena tidak ada yang kebetulan didunia ini..

Minggu, 22 November 2015

SAYAP CLEOPATRA

Bandung tengah malam, lagi-lagi aku terbangun dengan suara suamiku yang tengah tidur. 'Cleopatra' beberapa hari nama itu dia sebut-sebut dalam tidurnya.
Kami memang sudah menikah hampir 1 tahun, dan dia sangat menginginkan anak. Tapi bukan kehendakku juga aku tak bisa memberikan ia anak. Aku juga telah berusaha. Yang aku takutkan, jika akhirnya dia menikah lagi.
"Berarti sudah sekitar 4 hari ya dia kenal perempuan bernama Cleopatra?" Risa sahabatku menanggapi ceritaku.
Siang itu kami bertemu di salah satu pusat perbelanjaan.
"Iya, gadis bernama Cleopatra itu teman satu kantornya yang baru pindah dari Jakarta"
"Sabar ya Rin, aku tau kamu pasti bisa menghadapi semua ini. Tetap cintai suamimu seperti tidak ada apa-apa"

Jumat, 13 November 2015

LELAKI HARAPAN

Jakarta sore di bulan november, mendung tanpa malu menutup langit biru, memberi isyarat bahwa hujan akan segera turun.
Seperti rintik hujan yang indahnya dirusak gemuruh, begitu pula hatiku. Ia mungkin akan menjerit mengalahkan suara gemuruh yang sedari tadi bersahutan. Sesekali aku alihkan pandangan ke jendela kaca dekat meja kerjaku. Seolah ingin berlari menembus derasnya agar hatiku ikut basah.
Penolakan itu, meski sudah 9 tahun yang lalu tapi masih terekam jelas di ingatanku. Seperti sambutan mengerikan menjelang kuliyahku. Aku dipermalukan demgan sepucuk surat yang diam-diam aku kirim untuk salah satu panitia ospek, yang jujur ku akui, satu minggu bersama dirinya membuat aku terpesona hatiku menjerit keras jika melihatnya  dan konyolnya, aku beranikan diri mengungkapkan perasaanku di hari terakhir ospek yang ternyata justru dibacakan ke seluruh panitia dan peserta. Saat itu meski aku ingin berlari keluar, tapi justru aku malah terpaku hingga semua mata mencari namaku. Ahh.. saat itu justru yang aku lakukan diam dan kemudian menangis, mendapati orang yang aku cintai telah memiliki kekasih.
Bayangkan, 4 tahun aku hanya malu melihat dia dan pacarnya. Semua orang mengejekku sebagai gadis yang di tolak cintanya, tak ada yang mau berteman denganku karena malu apalagi memacariku.

Sabtu, 07 November 2015

*sajak hujan


Hujan sore ini adalah hujan yang sangat aku rindukan..
Jadi biarkan aku menebus rintik kerinduan ini..
Bagaimanapun meskipun ia dirindukan,
aku tetap tak mampu menitipkan do'a bersama derainya.

Apa yang harus aku katakan?Bukan,
Bukan karena tak ingin ada yang kusampaikan.
Tapi kepergiannya yang teramat lama, 
harapan yang lama mengering
Membuatku susah harus aku katakan dari mana,
Harus ku adukan yang mana
Sementara hatiku selalu bergejolak tentang banyak hal
Tentang ini itu bahkan mungkin dia

Hujan sore ini
Bukan tentang sekedar turun dan membasahi bumi
Bukan pula tentang sisa dingin setelah dia pergi
Tentang aku
Yang bahkan tak mampu menahannya untuk lebih lama mendengar aku bercerita.

Kamis, 27 Agustus 2015

Aku Wanita

aku masih belum mengerti mengapa ada sebagian wanita yang tak bangga dirinya sebagai wanita.
yang menitik beratkan kelemahan secara fisik dan kekuatan sebagai penolakan, sehingga ia berhak menolak atas apa yang telah ditetapkan..
padahal kalau dia tau, dirahimnya lah Allah titipkan generasi masa depan,
dari tangannya lah terbentuk penerus kehidupan.
ah wanita.. andai kau tahu, bahkan karena keindahanmu tak mustahil bila seorang laki-laki saling menumpahkan darah.
karena 'bahaya'nya pesonamu itu,
sampai-sampai diwajibkan atasmu untuk menjaga dan melindunginya..
andai kau tahu, bahkan dirimu di abadikan menjadi salah satu surah di Al Qur'an..
dan andai kau tahu, makhluk langit yang dikenal sebagai bidadari itu malu terhadap ketaantanmu..


Selasa, 24 Maret 2015

SUJUD SYUKUR SEDERHANA



Bismillahirrohmanirrohiim..
memang usia 23 ku sudah lewat sekitar hampir 2 bulan yang lalu,
disinilah dulu ketika aku masih kecil aku berpikir inilah usia paling dewasa dan yang paling aku tunggu..
wajarlaah.. dulu (masih dulu lagi :D) cita-citanya ingin kuliyah, setelah lulus bekerja di sebuah kantor  penerbit di Ibu Kota, dan sudah mampu menerbitkan buku sendiri. begitu dulu ngayalnya. pas waktu MTS, lucu banget hayalan aja pake batasan umur.

Rabu, 07 Januari 2015

Senja Musim Lalu #bag.10

TENTANG AZURA




“Afif.. Afif. kamu ini aneh, yang dari luar daerah aja berbondong-bondong untuk cari kerja di Jakarta. lha kamu malah mau pergi dari Jakarta untuk cari kerja”
Afif sudah menduga dari awal, Ayah pasti tidak akan menyetujui niatnya meskipun alasannya kerja.
“memangnya kamu tega ninggalin kami?” kali ini Bunda menimpali
“nah itu, kamu kan tau Ayah sesekali suka keluar kota untuk keperluan kerja. lalu siapa yang akan menjaga Bunda, Adik dan Bibimu?” Ayah makin menyudutkan
“saya yang akan menjaga Om, toh nggak setiap hari. saya masih di Jakarta kok” Revi yang sedari tadi diam membuka pembicaraan.
semetara Afif hanya tertunduk. Bi Azura menatapnya tajam. ia pun jadi tak berselera menyantap makan malamnya. sebenarnya ia enggan untuk pamit ke orang tuanya, tapi Revi yang memaksanya sampai bersedia ikut makan malam bersama keluarganya.
“apakah kerja lebih penting dari keluargamu Fif? atau ada hal lain yang ingin kamu cari?” Bi Azura membuka percakapan.
Ayah, Bunda, dan Gadis menatap Bi Azura penuh tanya.

Kamis, 01 Januari 2015

Senja Musim Lalu #bag.09

DRAMA SEORANG RAMA





Drama hidup memang tak selalu menyajikan keindahan. bahkan akhirnya pun tiada yang tahu, akankah ia bahagia atau tetap pada nestapa. dalam menjalani hidup, tugas kita sebagai manusia hanya berusaha dan memasrahkan usaha yang telah kita jalani pada Pemilik Hidup.
karena hakikatnya bahagia itu ada pada diri kita, bukan harta yang berlimpah, mobil yang mewah, tapi pada hidup yang penuh berkah.
pagi menyapa setiap daun-daun dan sudut kota Jakarta. Afif tengah berdiri didepan cerminnya. setelah semua yang dia lalui, masa-masa menjelang kuliyah yang baginya begitu sulit, kehadiran bibi Azura yang menambah drama hidupnya, dan kepergian Gisha yang saat ini entah dimana.
sampai akhirnya menghantarkan Afif pada akhir kuliyahnya. hari ini ia akan diwisuda dan menghadapi hidup baru yang penuh tantangan.
meski bahagia, tapi Afif tak pernah bisa sedetikpun melupakan Gisha. apakah hari ini Gisha juga wisuda? dibelahan bumi mana dia sekarang tinggal? bahkan tetangganya pun tak mengetahui perihal kepergian Gisha.