>

Cari Blog Ini

Senin, 26 Desember 2011

from Mario Teguh

Engkau yang tidurnya sering tak lelap,

Malam ini rebahkanlah badanmu yang letih itu, dan serahkanlah yang tak bisa kau kerjakan kepada Tuhan.

Janganlah berserah, tapi masih mengkhawatirkan yang sudah kau serahkan kepadaNya.
...
Kapankah Tuhan akan seutuhnya kau percayai, jika engkau tak henti mengatur apa yang akan dilakukan olehNya?

Bisikkanlah

Tuhan ... tidurkanlah kekasihMu yang letih ini.

Bangunkanlah aku esok pagi sebagai pribadi yang ikhlas melakukan yang bisa kulakukan, dan menyerahkan yang tak bisa kulakukan kepadaMu.

Aaamiin Ya Rabb..

Jumat, 23 Desember 2011

OASE DIDALAM HATI / #8




“Ukhty, apakah ukhty tengah berbohong?” Tanya Aisha agak ragu-ragu
Asti diam, dia memang tengah berbohong.. tapi, apa dia harus mengatakan yang sebenarnya pada teman barunya ini? Padahal ia tak bisa jamin kalau Aisha paham akan apa yang dia bicarakan..
“sa.. saya..” jawab asti gugup, ia bingung..
“Apakah ukhty teman SMPnya akhy gigar? Apakah ukty mengenal Akhy gigar sebelum dia taat dalam agamanya?”
Asti benar-benar tersentak dibuatnya, dari mana Aisha bisa tau semua itu? Padahal dia baru berfikir tak mungkin Aisha mengerti akan apa yang dia bicarakan.
“dari mana ukhty Aisha tau hal itu?” Tanya Asti
“tak perlu dari mana saya tau hal itu, hanya saja saya ingin menyampaikan bahwa terkadang apa yang kita anggap buruk tak selamanya buruk” kata Aisha
Asti benar-benar tak mengerti apa yang dibicarakan oleh Aisha, sejauh apakah yang dia ketahui tentang masa lalu gigar? Sampai-sampai dia mengatakan hal demikian..
“Maksud ukhty Aisha?” Tanya Asti
“hem.. suatu saat ukhty juga mengerti apa yang saya maksud, tapi saya harap ukhty bisa menghargai perasaan orang lain yang telah diberikan untuk ukhty”
“saya benar-benar tak mengerti apa yang ukhty bicarakan!!”
Aisha diam, ia berfikir begitu kerasnyakah hati orang yang dia hadapi ini? Sampai tak tau kesalahannya.. ia mendekatkan mulutnya didepan telinga Asti seraya berbisik
“ukhty, akhy gigar masih sakit hati atas sikap ukhty mempermainkan perasaannya dulu.. jadi saya harap ukhty mau minta maaf” katanya.

Aisha pun berlalu.. dan Asti baru menyadari bahwa Aisha berfikir dirinya adalah Faya..

Kamis, 22 Desember 2011

Catatan Kecil Kasihmu Yang Tak Bertepi


Bagai melukis bersama pelangi penuh warna..
Secerah itulah kasihmu untuk kami hingga kini..
Entah seperti apa rengekan kami saat itu..
Memanggilmu penuh ketergantungan..

Ibu..
Mama..
Bunda..
Ummi..
Dan masih berjuta panggilan lagi yang belum mampu kami ungkapkan untuk memanggilmu..
Panggilan yang menggetarkanmu, meskipun tanpa kami tahu..

Ibu..
Meski kau adalah bagian ke sekian dari kisah yang kami ingat di usia remaja ini, atau mungkin justru sempat terabaikan oleh perihal yang lain..
Namun tanpa kami sadari, kau justru tempatkan kami ke urutan runner up dalam tiap harimu..

Rabu, 21 Desember 2011

OASE DIDALAM HATI / #7




Gigar sedikit berlari mengejar gadis itu, ia hanya memastikan benar atau tidak dengan apa yang dia lihat.. ‘Mourasty Anggara Pryanika’ nama itu? Mana mungkin ia lupa.. meskipun kini gadis itu berjilbab,, ia yakin gadis itu juga masih mengingatnya.. buktinya ia lari ketika mengetahui gigar mengejarnya..
“Asti!!!” panggil gigar
Gadis itu menghentikan langkahnya. Gigar melangkah mendekatinya.. ia perhatikan wajah gadis itu, benar! Ia tidak salah..
“ka.. kamu, Asti?” tanyanya sedikit gugup
Gadis itu hanya menunduk dan mengangguk..
Gigar tersenyum kecut.. menghadapi kenyataan, yah.. masa lalu yang pedih tengah menghampirinya.. gadis inilah dan para sahabatnya yang dulu merancang kesakitannya..
“ow! Bagaimana salah satu anggota rombongan Genk yang mengandalkan kemewahan dunia bisa tersesat ditempat ini?” sindirnya.
Asti memberanikan diri mengangkat mukanya “hmm.. begitu ya?, lalu bagaimana seorang pengecut bisa sampai juga ditempat ini?” balas Asti
“hey!! Apa maksud kamu?” Tanya Gigar sedikit marah
“santai saja, untung faya nggak bener-bener suka sama kamu ya? Orang yang lari dari kenyataan..” kata Asti
“cukup!! Jangan sebut teman kamu yang congkak itu!”
“congkak?” Asti berpura- pura bertanya “sebenarnya siapa yang congkak?, faya atau kamu? Yah… sebenarnya saat itu Faya hanya menguji pendapat kami bahwa kamu mencintai dia,, dan ternyata, benarkan? Kamu memang mencintai dia?” ledeknya
“apa maksud kamu as?! Tak terbesit sedikitpun dalam hati gigar febrian mencintai seseorang yang tidak bisa menghargai perasaan orang lain! Mencintai gadis yang agresif!”
“benarkah? benarkah Tak terbesit sedikitpun dalam hati gigar febrian mencintai seseorang yang tidak bisa menghargai perasaan orang lain, Mencintai gadis yang agresif? Lalu kenapa gigar febrian marah-marah ketika mengetahui bahwa apa yang diungkapkan faya kepadanya hanyalah sebuah kebohongan?”
Gigar ter gagap demi mendengar apa yang diungkapkan asti..
“…..”