Meyfa sedikit syok dengan kabar yang ia dengar dari teman satu fakultas nya, bahwa mahasiswa dari fakultas hukum, Cahaya Noura Aisha, mengundurkan diri dari kegiatan perkuliyahan..
cepat saja ia menuju asramanya,
Dan ternyata benar, aisha tengah berkemas, baju-bajunya ia masukkan kedalam ransel..
“kamu beneran mau keluar sha?” Tanya meyfa
“iya, emm.. tidak keluar, tapi pindah” jawab aisha tanpa mempedulikan kekhawatiran meyfa
“dimana?”
“Jakarta”
“Jakarta?”tanyab meyfa tak percaya
Aisha hanya mengangguk “aku dapat kerja, dan aku pikir, sekalian saja kuliyahku pindah”
“sha, pakai saja uangku, kalau kamu tidak ada biaya disemester enam ini, sayang sha..
“nggak mey, kamu dan keluarga kamu udah baik banget sama aku, kebetulan ada seseorang yang nawarin kerja kok..aku yakin orangnya baik, agamis, dan.. sholehah..”
“kamu yakin banget sih sha? Memang kamu udah pernah kenal orangnya?”
Meyfa menggeleng “belum”
“lalu? Kenapa kamu seyakin itu? Dari mana kamu tau?”
“dari setiap cerita yang dia buat, dia penulis”
“siapa?” Tanya meyfa semakin penasaran
“kamu tau nggak penulis novel ‘KUCINTAI IMANMU’?”
“eriyafaya maksud kamu?” Tanya meyfa..
“iya, kemarin bang surya telfon, katanya mbak eriyafaya lagi butuh pembantu.. ternyata dia itu bekerja dikantor bang surya juga”
“kamu… kau jadi pembantu dia?”
“iya,”
Meyfa diam.. “sha, boleh aku bicara sedikit serius sama kamu?” pinta meyfa
“silahkan”
“sha, bang surya itukan.. maaf, bisa dibilang sukses! Keluarganya kaya raya, tapi kenapa mereka tidak mau sedikit saja membantu keluargamu? Ayahnya bang surya kan kakaknya ayah kamu juga, meskipuunn.. maaf, ayah kamu sudah meninggal, tapi.. setidaknya kalian masih satu darah., masih keluarga”
“biarlah mey, yang penting bang surya masih mau membantu aku.. meskipun bang surya udah sukses, tapi keuangannya masih dikendalikan orang tuanya..”
Meyfa diam, sebenarnya masih ada sejuta pertanyaan berkecamuk dalam hatinya.. tapi dia tak mau sahabatnya terluka..
Aisha pun juga hanya bisa diam, meyfa tak tau betapa egoisnya keluarga ayahnya, meskipun orang kaya, tapi mereka tak menyukai kehudupan keluarga aisha yang agamis, sehingga begitu ayahnya meninggal kekeluargaan mereka terputus.. meskipun ibunya sudah berulang kali ingin menyambung silaturrahmi, tapi mereka tak pernah mau menerimanya.. hal itulah yang selalu membuat aisha untuk tetap tegar menjalani hidup..
Paling tidak sekarang ia bekerja di rumah seorang yang punya jiwa religius.. meskipun belum pernah bertemu eriyafaya, tapi aisha mengagumi sosoknya, novelnya islami dan mengharukan!
***
Hari ini faya bangun agak pagi.. ia ada acara bedah buku diluar kota, tapi saat ia tengok kamar sahabatnya ‘emma’ kosong
“apa emma tidak pulang lagi ya?”fikirnya..
Sebelum pergi, Faya menitipkan kunci rumahnya pada surya, walaupun ia ngontrak, akhirnya ia putuskan untuk punya pembantu..untuk mejaga rumahnya.. kegiatannya padat pasca novelnya terbit, tapi ia bersyukur ekonominya perlahan membaik, meskipun begitu, ia belum berminat untuk kembali kuliyah..