Faya tak mampu menahan harunya, akhirnya pengorbananya selama dua tahun ini tidak sia-sia.. bukunya laris dipasaran.. ia yang tadinya hanya sebagai penulis cerbung biasa di sebuah redaksi majalah.. kini namanya mulai dikenal dikalangan orang-orang yang gemar membaca..
“selamat ya fay, aku tau kok kalau sahabatku ini pasti jadi yang terbaik..!!!” seru Emma..
Faya hanya tersenyum.. ia tengah berada di suatu restoran ditempat Emma kerja, emma memang sudah hampir satu tahun ini juga berada dijakarta,, penghasilan dikampungnya yang pas-pasan memaksa ia untuk mengikuti langkah yang faya ambil.. bekerja dijakarta..
Hanya saja beda profesi, faya bekerja di sebuah redaksi majalah sedangkan emma direstoran.. tapi.. mereka tinggal satu atap., dirumah yang faya kontrak..
“aku sendiri bener-bener nggak nyangka ma..” tutur faya
“yah.. tentu karna kak surya, diakan yang gencar banget ngadain bedah buku tentang novel yang kamu buat, memasang iklan di media cetak.. dan lain-lain..”
Faya diam demi mendengar kata-kata emma.. yah keberhasilan yang dia raih tak ada apa-apanya bila tak ada campur tangan dari teman satu kantornya itu, dia memang baik terhadap faya, bahkan, ketika dulu faya bercerita tentang gigar, dia rela pura-pura jadi pacar faya agar gigar tak merasa bahwa faya masih mencintai dia..
“kok diem fay?”Tanya emma
“emm.. enggak! Iyaya, aku lupa belum ngasih tau dia..”
“dia udah tau kok dari semalam” kata emma
“kok kamu tau,?” Tanya faya heran
“hemm.. sebelum kamu ngasih kabar ke aku, kak surya udah duluan”
Faya hanya bengong demi mendengar pembicaraan emma, ia sendiri sebagai penulisnya baru tau tadi pagi…
***
Gigar tersenyum bahagia.. akhirnya usahanya selama ini tidak sia-sia.. ia mampu mencapai IP 3,89,.. nyaris sempurna! Tapi ia bersyukur.. tak terasa juga ia sudah semester 6.. ia harus menyiapkan mentalnya untuk Praktek Kerja Lapangan disemester tujuh nanti.. yah meskipun masih setengah tahun lagi..
Dan… Jakarta! Itu kota tujuannya.. tempat dan letaknya sudah dia tentukan…
“selamat ya fay, aku tau kok kalau sahabatku ini pasti jadi yang terbaik..!!!” seru Emma..
Faya hanya tersenyum.. ia tengah berada di suatu restoran ditempat Emma kerja, emma memang sudah hampir satu tahun ini juga berada dijakarta,, penghasilan dikampungnya yang pas-pasan memaksa ia untuk mengikuti langkah yang faya ambil.. bekerja dijakarta..
Hanya saja beda profesi, faya bekerja di sebuah redaksi majalah sedangkan emma direstoran.. tapi.. mereka tinggal satu atap., dirumah yang faya kontrak..
“aku sendiri bener-bener nggak nyangka ma..” tutur faya
“yah.. tentu karna kak surya, diakan yang gencar banget ngadain bedah buku tentang novel yang kamu buat, memasang iklan di media cetak.. dan lain-lain..”
Faya diam demi mendengar kata-kata emma.. yah keberhasilan yang dia raih tak ada apa-apanya bila tak ada campur tangan dari teman satu kantornya itu, dia memang baik terhadap faya, bahkan, ketika dulu faya bercerita tentang gigar, dia rela pura-pura jadi pacar faya agar gigar tak merasa bahwa faya masih mencintai dia..
“kok diem fay?”Tanya emma
“emm.. enggak! Iyaya, aku lupa belum ngasih tau dia..”
“dia udah tau kok dari semalam” kata emma
“kok kamu tau,?” Tanya faya heran
“hemm.. sebelum kamu ngasih kabar ke aku, kak surya udah duluan”
Faya hanya bengong demi mendengar pembicaraan emma, ia sendiri sebagai penulisnya baru tau tadi pagi…
***
Gigar tersenyum bahagia.. akhirnya usahanya selama ini tidak sia-sia.. ia mampu mencapai IP 3,89,.. nyaris sempurna! Tapi ia bersyukur.. tak terasa juga ia sudah semester 6.. ia harus menyiapkan mentalnya untuk Praktek Kerja Lapangan disemester tujuh nanti.. yah meskipun masih setengah tahun lagi..
Dan… Jakarta! Itu kota tujuannya.. tempat dan letaknya sudah dia tentukan…