Dear Cintaku,
Dengan mengucap Basmalah ku mulai uraikan surat yang mungkin tak akan pernah sampai bahkan tak kau sadari bahwa sebenarnya ku tuliskan hanya untukmu saja.. karna aku terlalu takut untuk mengirimkan atau menyebutkan namamu. Aku hanya wanita yang terkurung oleh norma-norma dari Rabb ku untuk menjaga fitrah dari-Nya yang begitu suci, yaitu cintaku pada-Nya dan padamu.
Bagiku, cukup aku dan Dia saja yang tau perasaanku padamu yang sebenarnya. Hingga Tangan Tuhan menyatukan kita dalam ikatan suci. Yaitu pernikahan. Karna aku takut perasaan ini akan menodai cintaku pada-Nya jika tak terikat oleh ikatan tali suci dalam naungan ridho-Nya.,,
Disanalah langkah cintaku yang sebenarnya padamu. Dimana akan ku abdikan nafasku disampingmu untuk berdakwah dalam ikatan rumah tangga..
Ya, menikah adalah sebuah ekspansi dakwah.
Didalamnya ..
Allah SWT. Menyatukan dua potensi,
menumbuhkan kebaikan antara keduanya,
menyiapkan seseorang untuk menjaga pilar dakwah yang lebih kokoh dari sebelumnya.
Padanya, diberikan beban yang lebih berat dan medan peribadahan yang lebih luas. Menikah adalah bagian dari fitrah bahwa setiap manusia membutuhkan kawan dalam menjalani perjuangan yang terbentang lebih luas lagi.
Dakwah telah menjadi orientasi amalnya.
Sang istri memegang posisi kunci dari baik buruknya keluarga. Anak tumbuh dalam rahimnya, besar dalam asuhannya, belajar cinta dan kasih sayang kepadanya..
Sementara sang suami adalah atap yang menjaga hunian dari derai hujan dan terpaan angin. Ia melindungi keluarga dari panas terik dan hawa dingin. Ia nahkoda yang menjaga kemudi tetap tertuju pada arah yang sesungguhnya..
Dengan mengucap Basmalah ku mulai uraikan surat yang mungkin tak akan pernah sampai bahkan tak kau sadari bahwa sebenarnya ku tuliskan hanya untukmu saja.. karna aku terlalu takut untuk mengirimkan atau menyebutkan namamu. Aku hanya wanita yang terkurung oleh norma-norma dari Rabb ku untuk menjaga fitrah dari-Nya yang begitu suci, yaitu cintaku pada-Nya dan padamu.
Bagiku, cukup aku dan Dia saja yang tau perasaanku padamu yang sebenarnya. Hingga Tangan Tuhan menyatukan kita dalam ikatan suci. Yaitu pernikahan. Karna aku takut perasaan ini akan menodai cintaku pada-Nya jika tak terikat oleh ikatan tali suci dalam naungan ridho-Nya.,,
Disanalah langkah cintaku yang sebenarnya padamu. Dimana akan ku abdikan nafasku disampingmu untuk berdakwah dalam ikatan rumah tangga..
Ya, menikah adalah sebuah ekspansi dakwah.
Didalamnya ..
Allah SWT. Menyatukan dua potensi,
menumbuhkan kebaikan antara keduanya,
menyiapkan seseorang untuk menjaga pilar dakwah yang lebih kokoh dari sebelumnya.
Padanya, diberikan beban yang lebih berat dan medan peribadahan yang lebih luas. Menikah adalah bagian dari fitrah bahwa setiap manusia membutuhkan kawan dalam menjalani perjuangan yang terbentang lebih luas lagi.
Dakwah telah menjadi orientasi amalnya.
Sang istri memegang posisi kunci dari baik buruknya keluarga. Anak tumbuh dalam rahimnya, besar dalam asuhannya, belajar cinta dan kasih sayang kepadanya..
Sementara sang suami adalah atap yang menjaga hunian dari derai hujan dan terpaan angin. Ia melindungi keluarga dari panas terik dan hawa dingin. Ia nahkoda yang menjaga kemudi tetap tertuju pada arah yang sesungguhnya..