>

Cari Blog Ini

Selasa, 04 Oktober 2011

OASE DIDALAM HATI / #4

Kembali ia mendesah.. dan berkali-kali Istighfar, fikirannya benar-benar kacau.. tanpa ia sadari sedari tadi temannya memperhatikan..
“ada apa sih mas gigar ni.. kok resah betul?”
Sontak laki-laki yang bernama Gigar itupun tersentak!
“eh, kang Nabil.. enggak kok, saya cuman sedikit bingung..”
Nabilpun mengerutkan keningnya heran, kemudian tersenyum “tumben, biasanya mas gigar ni orang yang tidak pernah plin plan mengambil keputusan” puji Nabil
Sesaat gigar mengalihkan pandangannya ke Nabil, kemudian ia buang ke pemandangan sungai yang tak jauh dari tempat dia berlindung dibawah pohon besar sambil memangku laptopnya..
“tapi, keputusan yang kita ambil belum tentu yang bijaksana kan kang???” sahutnya
“maksud mas gigar?” Gigar kembali menarik nafasnya dalam, yang kemudian ia lepaskan pelahan… sedikit melonggarkan dadanya yang tengah sesak..
“saya bingung, ada yang meminta pertemanan di FB saya”
Kali ini, untuk kedua kali Nabil mengerutkan keningnya. Ia heran, menurutnya itu bukan hal serius dan harus dibingungkan,, mudah saja untuk mengambil keputusan seperti itu, tinggal confirm atau abaikan.! Bereskan???
Suasana sesaat hening, hanya semilir angin yang sesaat terdengar.. “dia…” akhirnya Gigar mulai membuka kembali pembicaraan, “dia teman SMP saya dulu, saya pernah menyukainya” lanjutnya..
Kali ini nabil sedikit terlihat cerah mukanya “berarti dia juga menyukai mas gigar donk!” katanya
Gigar kembali menatap Nabil “tidak!!!” jawabnya singkat
“dari mana mas gigar tau kalau dia tidak menyukai mas gigar? Buktinya dia sudah Add mas gitu..”
“dia jauh dari yang saya harapkan saat ini, dan dia pula yang telah membuat saya enggan jatuh cinta lagi” kata gigar, ia lalu menunduk..

“maksud mas?”
Sesaat dia diam, menyiapkan sisa-sisa kekecewaan yang pernah ia kecap “dia hanya mempermainkan perasaan yang saya miliki untuknya, tapi saya bersyukur… karna kejadian itu, saya jadi ingin menjadi insan yang taat, saya ingin membuktikan, bahwa kekayaan bukanlah segalanya.. ia memang kaya, tapi bukan berarti dia bisa berbuat semaunya, dan kecantikannya bernilai nol buat saya, walaupun teman-teman saya menilai sepuluh”
“tapi mas tidak dendamkan?” kata nabil dengan nada khawatir.
“dendam??” Gigar tersenyum.. “tentu tidak mas., untuk apa? Saya hanya tak ingin dia masih merasa bahwa saya mencitai dia”
“…….”
“dan, saya hanya akan mencari wanita yang sholehah.. itupun, tentu melalui jalur nikah..”katanya “bukankah… pacaran itu dilarang dalam agama kita?”
Nabil diam.. Temannya ini memang penuh misteri, disaat teman-teman yang lain sibuk membicarakan wanita-wanita yang,,, yah patut dibicarakan, ia sibuk membicarakan pelajaran.. walaupun tadinya ia heran, tapi kini dia sudah tau alasannya, mengapa .. Sebenarnya, bisa saja dia menggaet siapapun, dia pintar, mukanya.. lumayan lah.. dan dari kalangan kelas menengah atas.. ibadahnya tekun.. coba bayangkan! Wanita mana yang tidak akan tertarik dengan dia??? Dan Nabil sedikit sakit hati juga dengan wanita yang dibicarakan Gigar tadi, apa dia itu wanita gila! Yang tega mempermainkan perasaan laki-laki yang cocok untuk dijadikan imam..
Walaupun usia nabil lebih tua satu tahun dari gigar, tapi.. ia justru banyak belajar dari mahasiswa semester dua yang akan segera melanjutkan semester tiga ini..
“yasudah, confirm saja mas” usul nabil
Gigar memandangnya heran “…..”
Nabil angkat bicara “ begini, anggap saja mas ini menyambut tali silaturrahminya, masalah dia nanti mau berfikiran apa, kan terserah dia! Yang penting kita niatnya baik..” jelasnya..
Gigar tersenyum “benar juga, lagian saya hanya menggap itu Cuma cinta monyet saja.. hehe”kata Gigar cengengesan
“jadi maksudnya, mas ini monyetnya gitu?” ledek nabil Merekapun sontak tertawa bersama..

***

Gadis itu Nampak memainkan ujung jilbabnya,, fikirannya sama kacaunya dengan laki-laki yang dia temui tanpa sengaja tadi siang didekat sungai, “Ya Allah.. maafkan aku, aku tak bermaksud mendengankan pembicaraan mereka.. tapi…” keluhnya dalam hati.
“Sudah lah sha, itukan berarti bukan kamu yang salah.. tapi Akhy Gigar dan Nabil yang ceroboh.. membicarakan hal penting ditempat terbuka” temannya menenangkan
“tapi mey, kamu nggak tau sih meyfa raut sedih Akhy Gigar.. dia pastinya tambah sedih jika mengetahui aku mendengar pembicaraannya..”tutur Aisha cemas..
“beruntung ya perempuan itu..”kata meyfa sedih
Aisha menatap sahabatnya heran kemudian tersenyum meledak.. “jangan.. jangan.. kamu suka ya sama Akhy Gigar???..”
“hussshhh.. apaan sih..”Meyfa Nampak malu-malu
“ciiieee…” Aisha puas.. wajah temannya Nampak merah menahan malu..
“udahlah sha… nanti syetan denger looo…”rengek meyfa setengah bercanda..
Aisha malah tambah cekikikan.. tapi melihat temannya Nampak murung iapun jadi menghentikan tawanya,,
“maaf mey” ucapnya
“nggak papa kok, aku cuman merasa iri dengan,,,,”
“hussttt”Aisha memotong perkataan temannya “tau tidak, kejadian itu terjadi sebelum Akhy Gigar serius dalam Diennya”lanjutnya
“……….”
“bukankah kamu tau, laki-laki yang baik itu untuk wanita yang baik, begitu sebaliknya” terang Aisha
“…..”
meyfa masih diam mendengar kata-kata Aisha, sementara Aisha Nampak menerawang.. menyelami kata demi kata yang dia ucapkan
“lagi pula Akhy Gigar bilang, kalau dia mencari wanita yang Sholihah buat pendamping hidupnya, bukan wanita cantik…” kata Aisha
“mey,,,” Merasa dipanggil, meyfapun menengok kearah sahabatnya
“tau nggak, istri yang cantik, pintar, bahkan kaya sekalipun.. bukan jaminan suaminya merasa nyaman berada didekatnya”
Meyfa tersenyum mendengar penjelasan Aisha, yang baginya adalah sebuah nasehat.. Yah… temannya sejak kecil itu memang selalu bisa diandalkan dalam setiap waktu, wawasannya luas, cantik, dan.. sholehah.. meskipun ia berasal dari keluarga tidak mampu dan.. penuh masalah.. bahkan, untuk tinggal diasrama inipun! Aisha harus rela menjadi buruh cuci pakaian teman sesama Asrama..
“duuuhhh.. bu ustadzah makin pinter ya?”kali ini meyfa yang meledek..
Aisha hanya tersenyum lalu “harus..”
“hiiihh.. ngalah donk sha!!” kata meyfa jengkel.. “
oh, maaf nona meyfa, untuk hal ledek meledek.. saya ahlinya…”kata Aisha cekikikan.. Meyfapun tambah geram dibuatnya,,, “Aishhhaaa…..”teriaknya,, Aisha pun mengambil langkah seribu, kabuuuurrrr… yang diikuti meyfa dibelakangnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar