>

Cari Blog Ini

Senin, 28 November 2011

OASE DIDALAM HATI / #6

Faya tak mampu menahan harunya, akhirnya pengorbananya selama dua tahun ini tidak sia-sia.. bukunya laris dipasaran.. ia yang tadinya hanya sebagai penulis cerbung biasa di sebuah redaksi majalah.. kini namanya mulai dikenal dikalangan orang-orang yang gemar membaca..
“selamat ya fay, aku tau kok kalau sahabatku ini pasti jadi yang terbaik..!!!” seru Emma..
Faya hanya tersenyum.. ia tengah berada di suatu restoran ditempat Emma kerja, emma memang sudah hampir satu tahun ini juga berada dijakarta,, penghasilan dikampungnya yang pas-pasan memaksa ia untuk mengikuti langkah yang faya ambil.. bekerja dijakarta..
Hanya saja beda profesi, faya bekerja di sebuah redaksi majalah sedangkan emma direstoran.. tapi.. mereka tinggal satu atap., dirumah yang faya kontrak..
“aku sendiri bener-bener nggak nyangka ma..” tutur faya
“yah.. tentu karna kak surya, diakan yang gencar banget ngadain bedah buku tentang novel yang kamu buat, memasang iklan di media cetak.. dan lain-lain..”
Faya diam demi mendengar kata-kata emma.. yah keberhasilan yang dia raih tak ada apa-apanya bila tak ada campur tangan dari teman satu kantornya itu, dia memang baik terhadap faya, bahkan, ketika dulu faya bercerita tentang gigar, dia rela pura-pura jadi pacar faya agar gigar tak merasa bahwa faya masih mencintai dia..
“kok diem fay?”Tanya emma
“emm.. enggak! Iyaya, aku lupa belum ngasih tau dia..”
“dia udah tau kok dari semalam” kata emma
“kok kamu tau,?” Tanya faya heran
“hemm.. sebelum kamu ngasih kabar ke aku, kak surya udah duluan”
Faya hanya bengong demi mendengar pembicaraan emma, ia sendiri sebagai penulisnya baru tau tadi pagi…

***

Gigar tersenyum bahagia.. akhirnya usahanya selama ini tidak sia-sia.. ia mampu mencapai IP 3,89,.. nyaris sempurna! Tapi ia bersyukur.. tak terasa juga ia sudah semester 6.. ia harus menyiapkan mentalnya untuk Praktek Kerja Lapangan disemester tujuh nanti.. yah meskipun masih setengah tahun lagi..
Dan… Jakarta! Itu kota tujuannya.. tempat dan letaknya sudah dia tentukan…

“selamat mas gigar..”
gigar sedikit tersentak , “eh, kang nabil” katanya kemudian
“dengar-dengar IP mas gigar 3,89, saya yakin mas gigar pasti bisa..”
Gigar hanya tersenyum.. kata-kata itu.. bahwa iya pasti bisa…


“gigar tunggu…!!!!”
Gigarpun menghentikan langkahnya, wanita itu, mau apa lagi sih? Cari masalah?
Dia sedikit berlari menghampiri gigar,
“kenapa lagi?” Tanya gigar sewot
“ihh.. nggak usah GeeR ya? Aku tuh cuman mau bilang, makasih buat contekan agamanya.. sumpah aku bingung banget,! tapi sekarang saatnya bilang ‘slamat tinggal remidi’”
“kan hasilnya belum keluar? Yakin banget nggak bakalan remidi?”
“yee,,, aku yakin banget tau! Emm.. kamu pasti bisa”
Deg! Sesaat jantung gigar sukses dibuat gadis itu berdebar hebat..
“makasih eryafaya… buat pujianya” ledek gigar
“ok! Ya udah aku duluan ya?”
Faya berlalu menghampiri mobil supir pribadinya yang sudah menunggu diluar gerbang, tapi kemudian dia menghentikan langkahnya..
“em.. gigar!” panggilnya lagi
Gigarpun menoleh “….”
“kenapa kamu nggak masuk pesantren aja biar jadi ustadz..” ledek faya..
Gigar hanya sewot melihat faya yang tertawa terbahak- bahak sambil masuk mobinya dan… berlalu…
“kamu bilang aku pasti bisa! Ok! Aku bisa kok, tunggu sebelas tahun lagi fay!” bisiknya…

Cinta memang begitu indah bila disikapi dengan indah..
arti cinta, kita masing-masinglah yang mampu memaknainya,, ketika cinta telah menerpa suatu hati,, adakah kebahgiaan dunia yang lebih indah dari yang ia rasakan saat ini? Makhluk bernama cinta mampu membuat seseorang terpuruk bahkan menangis mengais-ngais layaknya seorang pengemis.. cinta pulalah yang bisa menjadikan seseorang lembut seperti gula-gula..

Yah.. cinta seperti gula-gula.. manis, dan mudah hilang diterpa angin.. bila di lahap.. akan hilang begitu saja….

***

“kok diam saja mas?” Tanya nabil
“eh, tidak kang, oh ya, bagaimana dengan sidang skripsinya kang? Jadi tahun ini diwisuda?” Tanya gigar
“Insya Allah, mohon do’anya, oh ya, bagaimana dengan rencana PKL?” nabil balik bertanya
“Insya Allah bila diberi kesempatan, saya menginginkan dipengadilan Jakarta kang”
“wah.. semoga kelak kalau jadi pengacara, jadilah pengacara yang jujur ya?”
“aammmiiinn,, mohon do’anya, kang nabil sendiri? Sudah ada rencana kerja?”
“ada, dibagian accounting, dijakarta juga”
“oh ya? Dimana?”Tanya gigar penasaran
“nanti saja, mas gigar nanti pasti sering main dikantor saya”
“memang bergerak dibidang apa kang?” Tanya gigar
“kan saya bilang masih rahasia”
Gigar hanya diam.. sementara nabil, calon sarjana akuntansi itu tersenyum bahagia…

*bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar