>

Cari Blog Ini

Selasa, 03 Januari 2012

OASE DIDALAM HATI / #9

Meyfa sedikit syok dengan kabar yang ia dengar dari teman satu fakultas nya, bahwa mahasiswa dari fakultas hukum, Cahaya Noura Aisha, mengundurkan diri dari kegiatan perkuliyahan..
cepat saja ia menuju asramanya,
Dan ternyata benar, aisha tengah berkemas, baju-bajunya ia masukkan kedalam ransel..
“kamu beneran mau keluar sha?” Tanya meyfa
“iya, emm.. tidak keluar, tapi pindah” jawab aisha tanpa mempedulikan kekhawatiran meyfa
“dimana?”
“Jakarta”
“Jakarta?”tanyab meyfa tak percaya
Aisha hanya mengangguk “aku dapat kerja, dan aku pikir, sekalian saja kuliyahku pindah”
“sha, pakai saja uangku, kalau kamu tidak ada biaya disemester enam ini, sayang sha..
“nggak mey, kamu dan keluarga kamu udah baik banget sama aku, kebetulan ada seseorang yang nawarin kerja kok..aku yakin orangnya baik, agamis, dan.. sholehah..”
“kamu yakin banget sih sha? Memang kamu udah pernah kenal orangnya?”
Meyfa menggeleng “belum”
“lalu? Kenapa kamu seyakin itu? Dari mana kamu tau?”
“dari setiap cerita yang dia buat, dia penulis”
“siapa?” Tanya meyfa semakin penasaran
“kamu tau nggak penulis novel ‘KUCINTAI IMANMU’?”
“eriyafaya maksud kamu?” Tanya meyfa..
“iya, kemarin bang surya telfon, katanya mbak eriyafaya lagi butuh pembantu.. ternyata dia itu bekerja dikantor bang surya juga”
“kamu… kau jadi pembantu dia?”
“iya,”
Meyfa diam.. “sha, boleh aku bicara sedikit serius sama kamu?” pinta meyfa
“silahkan”
“sha, bang surya itukan.. maaf, bisa dibilang sukses! Keluarganya kaya raya, tapi kenapa mereka tidak mau sedikit saja membantu keluargamu? Ayahnya bang surya kan kakaknya ayah kamu juga, meskipuunn.. maaf, ayah kamu sudah meninggal, tapi.. setidaknya kalian masih satu darah., masih keluarga”
“biarlah mey, yang penting bang surya masih mau membantu aku.. meskipun bang surya udah sukses, tapi keuangannya masih dikendalikan orang tuanya..”
Meyfa diam, sebenarnya masih ada sejuta pertanyaan berkecamuk dalam hatinya.. tapi dia tak mau sahabatnya terluka..
Aisha pun juga hanya bisa diam, meyfa tak tau betapa egoisnya keluarga ayahnya, meskipun orang kaya, tapi mereka tak menyukai kehudupan keluarga aisha yang agamis, sehingga begitu ayahnya meninggal kekeluargaan mereka terputus.. meskipun ibunya sudah berulang kali ingin menyambung silaturrahmi, tapi mereka tak pernah mau menerimanya.. hal itulah yang selalu membuat aisha untuk tetap tegar menjalani hidup..
Paling tidak sekarang ia bekerja di rumah seorang yang punya jiwa religius.. meskipun belum pernah bertemu eriyafaya, tapi aisha mengagumi sosoknya, novelnya islami dan mengharukan!

***

Hari ini faya bangun agak pagi.. ia ada acara bedah buku diluar kota, tapi saat ia tengok kamar sahabatnya ‘emma’ kosong
“apa emma tidak pulang lagi ya?”fikirnya..
Sebelum pergi, Faya menitipkan kunci rumahnya pada surya, walaupun ia ngontrak, akhirnya ia putuskan untuk punya pembantu..untuk mejaga rumahnya.. kegiatannya padat pasca novelnya terbit, tapi ia bersyukur ekonominya perlahan membaik, meskipun begitu, ia belum berminat untuk kembali kuliyah..

“mungkin nanti Emma pulang agak larut atau bahkan juga tidak pulang lagi.. menjelang puasa ini restorannya penuh..” katanya
“lalu? Aisha tak biasa tinggal dirumah orang sendirian” kata Surya
“bilang saja kalau aku sudah menganggap dia bagian dari rumah ini, segala fasilitas yang ada bisa dia nikmati..”
“…”surya hanya diam
“oya, besok kalau dia mau nyari kampus, suruh tunggu aku pulang aja, aku bisa nemenin,,, sekalian jalan-jalan”
“siiaaapp boss!!!”ledek surya..
“hiihhh!! Serius!”kata faya jengkel
Iapun lalu bergegas menuju bandara
Tapi..
“fay! Tunggu..!!!”panggil surya
Fayapun menghentikan langkahnya “ada apa lagi?”
“kau tak pakai jilbab?”Tanya surya
Ups! Faya menepuk keningnya, hampir saja dia lupa.. tiap ada acara bedah buku, pihak penerbit memang selalu menyarankan ia untuk memakai jilbab.. hal itu karena untuk menjaga imagenya.. novel yang dia buatkan novel bernuansa islami.. yang pembacanya didomisili para ikhwan dan akhwat…

***

“gigaaarrr!!!! Tunggu, aku.. aku bisa jelasin kok!!!” teriak faya
Ia setengah berlari, tapi yang dipanggil justru makin mempercepat jalannya.. seakan tak ingin diikuti..
“gigar!! Tolong berhenti!!!” pinta faya..
Tapi gigar sama sekali tak mempedulikan
Akhirnya faya berhenti,, ia keraskan suaranya “baik!! Bisa jadi, ini adalah langkah terakhir eriyafaya menuju gigar febrian.. bisa jadi, setelah ini, eriyafaya hanya tinggal tulisan nisan!!!” teriaknya
Gigarpun sontak menghentikan langkahnya.. meski amarahnya sedang memuncak, tapi tiba-tiba perasaannya..
Fayapun melangkah menghampirinya
“aku cuman mau minta maaf, aku sama sekali nggak bermaksud…”
“buat kamu malu! Iya?” potong gigar
Faya menunduk.. ia sadar kesalahan selebihnya berada padanya
“fay, coba kamu fikirkan!! Ketika ada seseorang mencintai kamu, tapi ternyata hanya mempermainkan perasaan kamu dan….” Gigar memutuskan bicaranya.. dia benar-benar terpukul “inget ya fay, kamu ingat baik-baik! Dalam kamus gigar febrian tidak akan pernah mencintai gadis bernama eriyafaya! Gadis yang katanya cantik, pintar, dan kaya! Karna,, gigar febrian hanya akan mencintai seorang wanita dengan imannya.. bukan dengan apa yang dimiliki eriyafaya.. yang menjadikan kekayaannya sebagai tolak ukur sebuah kekuasaan..”
“….” Faya masih diam.. ia ikut terpukul dengan apa yang diucapkan gigar..
“Bisa jadi, ini adalah kata-kata terakhir gigar febrian untuk eriyafaya.. bisa jadi, setelah ini, gigar febrian hanya tinggal tulisan nisan!!!”
Setelah berkata begitu, gigarpun pergi meninggalkan faya yang Nampak merah matanya,,

ketiga sahabatnya yang sedari tadi menyaksikanpun akhirnya menghampirinya.. Asti langsung berhambur memeluk faya erat..
“sabar ya fay,,” hanya itu yang bisa diucapkannya..
Tangisan merekapun tumpah..
Sesaat kemudian fayapun melepas pelukan asti.. “kenapa gigar berfikir begitu dalamnya? Padahal kitakan masih SMP.. untuk urusan cinta, kita masih kekanak-kanakan..”tuturnya,,
“sabar fay..”kata lila kemudian..
“gigar memang udah kelewatan!! Pake otak nggak sih anak itu ngomongnya?? Sok suci banget!!” emma malah uring-uringan,,
Asti menginjak kaki emma “suasana lagi mellow.. marahnya ditunda sampe faya diem ya..?”bisik asti tanpa rasa bersalah
“yaahh.. nafsu gue buat marah keburu abis as” jawab emma dengan berbisik juga..
Tiba-tiba..
Faya tak sanggup menahan tawa ditengah air matanya..
Ketiga sahabatnya pun terkejut..
“hemm.. emma bener kok as” kata faya
Emma dan astipun cengengesan mengetahui faya mendengarkan pembicaraan mereka
“emm.. kalian berdua nih emang nggak bisa acting!!”sahut lila
Ups!!
“jadi pada acting semua nih critanya??” ledek faya
Ketiga sahabatnya cuman nyengr kemudian disusul gelak tawa.. yaahh.. faya ikut tertawa.. sebenarnya ia tidak sedang acting.. tapi bersungguh-sungguh… meskipun saat itu ia belum merasakan perasaan yang berarti untuk gigar..

Faya tersentak dari lamunannya, pesawatnya sudah mendarat.. ah,, kenangan itu, manis meskipun pahit..
Sebuah kisah yang membuat ia bisa seperti ini, kisah yang ia jadikan novel,, yah.. kisah nyata, yang hanya terdapat pada judulnya saja,, KUCINTAI IMANMU, dan hanya dia yang tau.. banyak yang memuji novelnya,
“dari judulnya saja menarik, apalagi isinya”
“judulnya buat penasaran”
“judulnya kena banget sama ceritanya”
“judulnya sederhana, tapi mengandung sejuta makna”
“judulnya sudah seperti ceritanya”
Yah.. berbagai komentar tentang novelnya.. dan judul itu yang sebenarnya ia ambil dari kata-kata seseorang yang selalu memotivasinya untuk tidak main-main dengan kata-kata cinta “..gigar febrian hanya akan mencintai seorang wanita dengan imannya..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar