>

Cari Blog Ini

Kamis, 22 Desember 2011

Catatan Kecil Kasihmu Yang Tak Bertepi


Bagai melukis bersama pelangi penuh warna..
Secerah itulah kasihmu untuk kami hingga kini..
Entah seperti apa rengekan kami saat itu..
Memanggilmu penuh ketergantungan..

Ibu..
Mama..
Bunda..
Ummi..
Dan masih berjuta panggilan lagi yang belum mampu kami ungkapkan untuk memanggilmu..
Panggilan yang menggetarkanmu, meskipun tanpa kami tahu..

Ibu..
Meski kau adalah bagian ke sekian dari kisah yang kami ingat di usia remaja ini, atau mungkin justru sempat terabaikan oleh perihal yang lain..
Namun tanpa kami sadari, kau justru tempatkan kami ke urutan runner up dalam tiap harimu..


Mama..
Mungkin sering kami mengeluh kepadamu tanpa peduli lelahnya jiwa dan ragamu mengurus kami sepanjang usia kami yang terhitung hari ini..
Namun kau tak pernah membalasnya dengan keluhan, kau justru tersenyum dan dengan senang hati membantu kami..

Bunda..
Mungkin kami selalu disibukkan oleh urusan-urusan sekolah kami, kerja kami, atau apapun itu yang kami lakukan! Bahkan sempat membuat janji kepada sahabat-sahabat kami untuk berkumpul, dan kami cari kebahagiaan bersamanya..
Namun tanpa kami sadari, kebahagiaanmu justru ada tatkala kami berada disisimu, mecium tanganmu penuh takdzim dan bakti.. menceritakan barang satu menit saja aktivitas kami hari ini.. tapi sayang! Kadang satu menit justru terlihat menjenuhkan bersamamu ketimbang bersama orang-orang yang belum tentu berpihak padaku..

Ummi..
Mungkin kau kusebut di nomor kesekian dalam do’a-do’a yang kulantunkan.. atau mungkin bahkan tak pernah tersebutkan!
Namun tanpa kami sadari do’amu selalu mengucur deras laksana hujan badai yang apabila turun mampu meluluh lantakkan dunia untuk kami..

Ibu.. Mama.. Bunda.. Ummi..
Mungkin hanya tulisan kecil ini yang mampu ku persembahkan di hari ini..
Dihari yang sangat berharga untuk pengorbananmu..
Bahkan..
Menghadirkan kami kedunia inipun kau harus rela bersabar selama Sembilan bulan kami singgah didalam rahimmu..
Belum lagi kau lahirkan kami nyawamu sendiri yang kau pertaruhkan..
Dan setelah itu, tak cukuppun sampai disitu..
Kau harus mendidik kami yang belum mengenal apapun didunia ini..

Ah.. memang hanya tulisan ini..
Tulisan kecintaanmu kepada kami..
Tulisan sangat sederhana tiada harga..
Tapi, kutuliskan ini dengan penuh cinta terhadapmu, dan dengan penuh janji akan kasihmu..
Beruntungnya bila kami kelak menjadi sepertimu..
Dan beruntungnya kami terlahir dari rahimmu..
Rahim wanita yang penuh kesabaran, dan air mata ditiap do’a yang terlantun khusus untuk buah hatinya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar