>

Cari Blog Ini

Jumat, 01 Juni 2012

OASE DIDALAM HATI / #22

Emma terdiam disudut kamarnya, sahabatnya satu-persatu meninggalkannya, dari putusnya persahabatnnya dengan Indi karna Je, ah.. seandainya saat itu ia bisa lebih bijak dalam mengambil sebuah keputusan. Sayangnya usianya yang masih ABG benar-benar menunjukkan sebuah keegoisan padanya, dimana persahabatan sama sekali tak berarti untuknya. Dan indipun dengan mudahnya ia lupakan, lalu setelah kelulusan SMPnya, asti yang menghilang entah kemana, juga karna dia. Karna orang tua Asti tak ingin anaknya berteman dengannya yang tergolong dari keluarga yang tidak mampu. Disusul kemudia ia meningggalkan lila karna harus bekerja, dan sekarang? Faya, kasus yang hampir sama dengan Je. Emma sendiri tidak tau mengapa ia merasa begitu marah pada Faya. Menjauhi faya hanya demi Muhammad Zaidan Afif Faiq.

Emma tersentak karna pintu kostnya ada yang mengetuk.. dengan malasnya iapun keluar,
“selamat siang saudara Qanitha Emma Sandikha”
Emma tedia, terlihat dari raut mukanya perasaan kesal terhadap orang itu, “untuk apa kak surya datang kesini? Membela Faya? Saya yakin semua orang pun akan membelanya” katanya
“tidak! Kenapa membela Faya? Toh! Suatu saat kamu juga akan menyesal memusuhinya!” kata surya semaunya
“tidak akan!” jawab emma ketus
“oh! Semoga Allah mendengar ucapanmu, dan malaikat mencatat, karna saya akan sangat bahagia bila kamu benar-benar tidak akan menyesalinya”
“maaf kak surya, saya tidak ada waktu untuk berdebat hal yang tidak penting seperti ini”
“ow! Tenang emma, kedatangan kakak tidak bermaksud mengajakmu berdebat kok!”
“lalu?”
“bukankah kamu yang memulai?”
Emma terdiam, surya mengeluarkan sesuatu dari tasnya, undangan???
Emma tersenyum sinis “untuk apa saya menyesal? Sedangkan sahabat saya justru tengah diliputi kebahagiaan ditengah-tengah kesedihan saya” kata emma
Surya mengerutkan keningnya “maksudnya?”
“selamat ya kak surya, akhirnya anda dan Faya berjodoh!” kata emma sambil mengulurkan tangannya.
Surya ikut tersenyum, tapi jabatan tangan emma ia balas dengan memberikan undangan tersebut “sama-sama, semoga waktu itu benar-benar membuat kamu menjadi seseorang yang sangat menyayangi faya” kata surya “ya, sudah saya permisi” lanjutnya sambil berlalu
“tidak akan”bisik emma yang cukup terdengar oleh surya, tapi surya hanya menoleh dan tersenyum.
Emma kembali masuk kedalam kostnya, ia buangbegitu saja undangan tersebut. Tak ia abaikan! Toh, faya sekarang sudah sangat bahagia. Ia malah jadi menyesali tindakannya tadi, yang merasa bersalah pada faya. Kenyataannya sekarang faya justru tengah bahagia dengan keadaanya.

Sementara itu, dengan gembiranya faya menuju ruangan nabil. Tak pernah ia terlihat seceria ini!
“Assalamu’alaykum mas nabil” sapanya
Nabil yang sedang memikirkan kejutan untuk gigarpun tersentak “Wa’alaykumsalam, eh mbak fay.. tumben ceria sekali mbak!” ledek nabil.
Faya tersenyum “akhirnya selesai juga” katanya sambil menunjukkan lembaran kertas-kertas HVS aam map.
“Alhamdulillah.. boleh saya baca?” pinta nabil
“emm.. tentu!” katanya
“apa judulnya mbak?”
“kisahnya tentang seorang buruh cuci disebuah asrama, lalu ia jatuh cinta pada pelanggannya.. kedua insane yang sangat cocok! Perempuan yang sederhana, mandiri, cerdas, pintar. Demi ilmu ia rela jadi buruh cuci! Dan laki-laki yang baik, pintar, dan ia tak memandang cinta dari harta sekalipun ia berada” tutur faya
Nabil heran sekaligus terkejut, heran karna ia menanyakan judul, tapi faya malah menceritakan sinosipnya, sungguh tak masuk akal. Terkejut karna itu kisah Aisha dan Gigar!
“bagus tidak mas?” Tanya faya
Nabil tersentak “ba.. bagus! Dari mana mbak fay dapat ide ceritanya?”
Faya tersenyum “Aisha! Ini kisah Aisha. Mas nabil tidak tau kan?”
Nabil hanya menggeleng, pura-pura tidak tau.
“lima hari lalu, Aisha mendadak berhenti bekerja, maka dari itu secepatnya saya tulis novelnya”kata faya diiringi raut sedih dari mukanya
“jadi, mbak fay ngambil cuti bukan untuk istirahat?” Tanya nabil
Faya kembali tersenyum, dan menggeleng.
“ingat mbak fay! Kesehatan mbak fay!”
“biarlah mas, saya lebih tau kondisi badan saya kok” jawab faya dengan entengnya.
“…”
“ini, kalau mas mau membaca” kata faya.
Tapi ketika hendak menyodorkannya tiba-tiba tangan faya sulit digerakkan, kepalanya terasa pusing, dan perutnya begitu mual..
“mbak.. kenapa?” Tanya nabil cemas..
Faya hanya diam, mulutnya pun susah untuk berbicara.. dan semua gelap!

 Saat faya tersadar, nabil sudah tidak ada dikantor. Kata teman-temannya, nabil tadi tergesa-gesa bertolak ke asramanya dulu di jogja. Karna ia sudah memesan tiket jauh-jauh hari.
Faya hanya terdiam dimeja kerja nabil, ia merasa ada sebuah kebahagiaan, padahal harusnya ia bersedih, karna sahabat-sahabatnya tak berada disampingnya. Emma, Aisha, Surya, dan Nabil.
Ia tersentak dari lamunannya. Karna telfon dimeja nabil berbunyi.
“Assalamu’alaykum, ada yang bisa saya bantu?” katanya
“Wa’alaykumsalam, maaf, bisa bicara dengan Muhammad nabil?” Tanya yang diseberang
“oh, maaf, kebetulan sekali mas nabilnya sedang mengambil cuti. Ada yang ingin disampaikan ibu?”
“tii.. tidak, terimakasih”
“sama-sama”
Telfonpun terputus. Dan faya baru menyadai dua hal, pertama ia lupa menanyakan nama sipenelpon. dan yang kedua, ia lupa memberikan salam diakhir pembicaraan. Ia melangkah keluar menuju meja kerjanya. Tapi pandangannya tiba-tiba buyar, alhasil ia menabrak pintu. Dan tertawa.. yah faya tertawa, seandainya ada nabilpun mungkin nabil akan tertawa atas kecerobohannya ini. Tapi kemudian faya menangis. Menangisi sesuatu yang sangat ia rahasiakan..

“bagaimana in?” Tanya Asti cemas
Indi menggeleng, “mungkin aku harus merelaka meyfa” katanya putus asa
“kenapa?!”
“Akhy Nabil sedang cuti” jawabnya singkat
Asti terdiam, namun tiba-tiba ia teringat sesuatu “Astaghfirullah! Indi!” serunya
Indi menoleh penasaran “…”
“besok malam gigar dan Aisha akan menikah!” katanya
“dari mana kamu tau?”
“kemarin Aisha SMS. Mungkin aku harus disana dan membuat alasan ketidak hadiran meyfa agar Aisha tidak bersedih. Lalu aku akan bilang ke Akhy Nabil tentang keadaan meyfa”
Indi kembali tersenyum “terimakasih sahabatku” bisiknya
Asti tersenyum sembari menepuk punggung indi, berharap agar sahabatnya mampu melapangkan hatinya..
“maaf in, aku harus meninggalkan kamu sendirian menunggu meyfa..”
“nggak apa-apa kok, mungkin nanti aku memberi kabar pada orang tua meyfa, biar mereka bisa kembali ke Jakarta menunggu meyfa” kata indi.

Sementara Asti meninggalkan Jakarta, Lila justru ke Jakarta. Kak Surya memberi kabar bahwa Emma dan Faya berselisih. Dan undangannya pun diabaikan oleh Indi.
Tujuan pertamanya adalah kost Emma.
“Assalamu’alaykum” katanya setelah sampai didepan pintu kostnya
“wa’alaykumsalam” jawab yang didalam
Begitu Emma membuka pintu ia sangat terkejut, karna Lila datang… lila pun menghambur memeluknya., untuk saat ini lila tidak ingin langsung membahas perseteruan Emma dengan Faya, mungkin besok malam..

***
Akhirnya hari yang ditunggupun tiba! Gigar merasa sangat bahagia, karna semua sahabatnya ikut serta membantunya, bahkan nabil yang katanya tiba tepat pada ijab kabulnya ternyata  hanya kejutan.
Lain halnya dengan Aisha., meski seluruh sahabatnya telah hadir dan membantunya, tapi hatinya sangat sdih. Karna kehadiran sahabat yang paling ia tunggu tak ia lihat, meyfa dan faya.
“mbak fay benar-benar mau datang kan bang malam ini?”  tanyanya pada surya
“iya, malam inikan abang akan melamarnya” jawab surya
Setelah berkata demikian surya terdiam, ia terpaksa membohongi adiknya. Tidak mungkin faya akan datang keacaranya, karna faya tak mengetahui bahwa hari ini Aisha menikah. Semua itu ia lakukan untuk kebaikan Aisha, ia sadar ini tidak adil untuk faya maupun gigar. Tapi.. jika rahasia ini terbongkar? Justru urusan akan semakin rumit untuk mereka bertiga! Toh! Ia lihat sendiri bahwa gigar sangat bersimpati dengan Aisha, mungkin gigar memang telah melupakan Faya.
Surya tersentak! Tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya dari belakang. Ia yang tengah berdiri mematungpun roboh dibuatnya.
“maa.. maaf mas! Sa..”
“kalau jalan hati-hati mbak” potong surya.
Tapi gadis itu malah pergi meninggalkannya, dan tak mau rebut dengannya.
“Assalamu’alaykum ukhty aisha!” kata gadis itu setelah sampai dikamar Aisha
“ukhty Asti?!” Tanya aisha tak percaya
“maaf saya baru datang, tapi Alhamdulillah acara belum mulai”
“tidak apa-apa ukh, sendiri?”
“em.. iya, harusnya saya bersama ukhty meyfa”

“lalu? Kemana Meyfa”
“dia ada tugas yang tak bisa ditinggalkan”
Aisha hanya diam, tugas? Demi tugas meyfa mengabaikan moment penting untuk sahabatnya sejak kecil? Rasanya tidak mungkin! Pasti ada hal lain yang membuat meyfa tidak hadir.
“ia hanya titip pesan, bahwa ia sangat bahagia karna ukhty memang pantas mendapatkan akhy gigar! Sebenarnya waktu itu, ia hanya memancing ukhty, menilai apakah dalam hati ukhty tidak mencintai akhy gigar” asti terpaksa berbohong.
Aisha tersenyum lega!
“ya sudah ukh, acara sudah mau dimulai. Mari” ajak Asti.


*bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar