>

Cari Blog Ini

Kamis, 09 Februari 2012

OASE DIDALAM HATI / #11


“kenalkan fay, ini namanya Nabil..” kata Surya.
“oh, jadi ini saudara Muhammad Nabil?, saya sudah mendengar bahwa anda akan bekerja disini sebagai bag. Administrasi enam bulan lalu..” kata Faya
“yang jelas, sekedar membantu mbak, untuk sementara.. karna atasan belum percaya sama saya, sayakan orang baru” jawab nabil
“yah.. sekarang memang susah mencari orang yang bisa dipercaya..” kata faya semaunya
“oya bil, Faya ini penulis handalan dikantor kita” kata Surya
“wah.. kok saya kurang tau ya mbak?, apa saya yang kuper?”
“hehe.. orang seperti mas nabil ini pasti hanya akan berkutat pada buku pelajaran.. jadi mana mungkin menganal saya, saya inikan penulis majalah.. bukan penyusun paket belajar” jawab faya sembari beergurau..
“ah.. mbak faya ini ada saja..” kata nabil menyikapi gurauan faya“penulis cerita remaja ya mbak:?” tanyanya kemudian
Faya menatap surya, penulis remaja? Iya adalah penulis cerita islami kategori majalah dikantornya.. yah, mungkin karna dia tidak berjilbab jadi Nabil mengira demikian..
“emm.. Faya ini penulis cerita Islami bil..” jawab Surya, ia mengetahui kebingungan faya..
“oh.. maaf mbak, bukan bermaksud menyinggung.. saya benar-benar tidak tau” kata nabil merasa tak enak hati..

“nggak apa-apa kok.. ya udah saya permisi mau melanjutkan kerjaan saya” kata faya kemudian..
Sebenarnya faya sedang tidak ada kerjaan,, setelah sampai dimeja kerjanya ia hanya terdiam.. ‘oh.. maaf mbak, bukan bermaksud menyinggung..’
yah.. itu artinya, tanpa jilbab yang ia kenakan.. maka ceritanya hanya berpengaruh pada pemacanya saja.. bukan padanya yang justru sebagai penulisnya…
mendadak faya merasakan pusing yang sangat dikepalanya.. yah.. apakah mungkin sudah saatnya untuk berjilbab?


jakarta
Alhamdulillah, sampai dengan selamat..
Dan sudah mulai kerja,,

Alhamdulillah
semalam saya khawatir kang, kok sms saya gx dibls
iya smlm hp saya low mas
afwan

iya kang..
Memang kerja diperusahaan apa sih kang?
penerbit mas
Berminat menjadi penceramah dimedia?

wah,, jelas sX saya berminat,,
hehe,,
sudh saya kira
Madding asrama biar gx penuh lg mas..
Kirm kesini lah..

alamatnya?
nanti saya telfon..
Lagi sibuk mas,
Hari pertama kerja

iya
jzkl
aaamiin..
khairan..

Gigar tersenyum bahagia,,,
Akhirnya, ia bisa menyalurkan bakat menulisnya dimedia cetak..!!!
“ada apa mas? Kok tersenyum sendiri?” Tanya Nasrullah
“begini mas asrul, kang nabil kerja di sebuah media cetak..”
“lalu?”
“berarti ada kesempatan buat saya untuk..”
“menjadi penulis mas?” potong nasrullah yang biasa dipanggil asrul oleh sahabat-sahabatnya
“tepat!”
“dimana mas?”
“Jakarta”
“waaah.. kesematan emas sekali namanya, mas gigarkan bulan depan bukannya PKL dijakarta juga?”
“Insya Allah, mohon do’anya mas”
“Aisha juga dijakarta, tapi saya tidak tau dia dimana…”kata Asrul kemudian
Gigar diam.. ia paham betul dengan sahabatnya ini, sejak Aisha pergi enam bulan lalu, asrullah yang merasa paling kecewa..
Selama lima semester, sejak pertama masuk kuliyah, ia menyimpan perasaan pada gadis itu.. tapi ketika niatnya selepas PKL nanti akan mengkhitbah gadis itu.. yah,, semua memang sudah diatur yang diatas..
“sabar mas, bila…”
“bila semua cinta dan perasaan telah diatur oleh Pemiliknya, Lalu perasaan cinta manakah yang hendak kamu sesali? Sedangkan Ia tak mungkin menciptakan sesuatu yang sia-sia, termasuk perasaan cinta untuk orang yang tidak pernah mencintai kita sekalipun..” potong Nasrullah
“hem.. mas Asrul, mungkin saya sering mengatakan itu.. maafkan saya jika hanya itu yang bisa saya tegaskan..” kata gigar.
“tak mengapa mas.. tapi saya justru mengatakannya bukan untuk saya, melainkan mas gigar sendiri” kata asrul
Gigar mengerutkan keningnya, ia tak mengerti dengan apa yang dikataka asrul “maksud mas?”
“mas gigar, saya tegaskan,, jika anda menerima sebuah surat pengharapan,, tolong disimpan yang benar, agar tak ada yang mengetahui,,”
“saya tidak mengerti”
“silahkan masuk kamar asrama, mas akan mengerti”
“ta.. tapi..”
“ah.. ayo,,!!”
Asrul menarik tangan gigar menuju kamar asrama,, benar saja.. begitu gigar masuk kamar semua tersenyum meledek memandangnya..
Dan jawabannya, sebuah surat beramplopkan kertas merah jambu berada diatas kasurnya..
“ini,, ini punya siapa?” Tanyanya tak mengerti
“cie… mas jujurlah!!!” ledek salah satu temannya..
“kapan mas dikhitbah?!”
“berarti kita siap-siapbeli baju baru buat walimah mas gigar ni..”
“sayang mas kalau dicuekin,,”
“kita menunggu undangan akh..”
Begitulah suara ledekan bersahutan tanpa gigar mengerti..
“maaf!!! Saya benar-benar tidak mengerti!!!” katanya kemudia
Seketika suara merekapun berhenti,, mereka saling berpandangan satu sama lain..
“ja.. jadi mas gigar belum membaca surat ini?” Tanya asrul
“Demi Allah!! Saya baru melihatnya!memang dari mana surat ini?”
“dari kantong baju yang saya pinjam kemarin mas.” Jawab asrul
“apa??”
“iya, itu surat dari Ukhty Aisha”
“aisha?!”
Entah kenapa mendadak jantung gigar berdetak hebat.. dan merasa tak sabar untuk membacanya.. detakan jantung itu sama kuatnya ketika pertama kali ia bertemu faya…

Welcome SMP, Good Bye SD
Hari pertama masuk sekolah.. yah, akhirnya Gigar bisa masuk disekolah faforit dikotanya..
Tapi hari pertama ia masuk sekolah disambut oleh rintik air hujan.. gigarpun berteduh di pinggiran pos sekolahnya, karna untuk menuju kelas yang jaraknya sekitas dua belas meter dari pos, pasti bajunya akan basah kuyup..
Tak lama kemudian Sebuah mobil berhenti tepat didepan gerbang sekolah.. dan seorang siswi baru keluar dari dalam mobil itu.. berarti dia adalah teman seangkatannya kelak.. gadis itu sedikit berlari menuju tempat dimana gigar berdiri,, walaupun hanya berjarak sekitar lima meter,, tapi sukses membuat muka dan bajunya basah.. iapun kerepotan mengusap mukanya dengan tangan,,
Gigar mengeluarkan sapu tangan dari tasnya,
“ini.. untuk mengeringkan muka kamu” katanya
Gadis itu memandang gigar tepat saat gigar juga melihatnya.. dan saat itu entah apa karna hujan, tangannya mendadak dingin dan jantungnya bedengup kencang,,
Ragu-ragu gadis itu menerima tawarannya, tapi kemudian ia ambil juga sapu tangan itu..
“makasih..” katanya setelah selesai mengusap mukanya
“sama-sama”
“faya” kata gadis itu kemudian
“gigar” balas gigar sembari membalas jabatan tangan faya
Gigarpun kemudian berlalu sebelum detak jantungnya yang hebat menjadi sebuah perasaan yang berarti untuk gadis yang bernama faya itu.. akhirnya melangkah juga ia menuju kelas, menembus hujan yang deras..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar