>

Cari Blog Ini

Selasa, 17 April 2012

OASE DIDALAM HATI / #17



Faya menutup matanya pelan.. pertemuannya tadi? Ia terpaksa berbohong pada aisha bahwa ia sibuk dikantor, padahal selepas dari kampus aisha tadi ia langsung pulang.. ia perlu untuk menenangkan diri sejenak.. fikirannya benar-benarkacau..
“gigar..” bisiknya pelan..
Air matanya jatuh juga, ia ambil secarik kertas :

Cintaku tidak seperti embun, yang hanya akan datang pada pagi hari..
Juga tak seperti matahari, yang bersembunyi dibalik awan bila hujan datang..
Seperti bulan? Ah, tidak juga! Yang katanya terang, tapi sinarnya hanya pantulan..

       Tapi cintaku seperti angin,
Tak pernah terlihat wujudnya, tapi selalu ada ditiap waktu
Jika hujan datang dengan lebat! Kutiupkan ia lebih kencang..
Jika cahaya padam! Kusentuh mesra peraduan,, maka api akan menyala kembali..
      Cintaku,
Ya, cinta yang sebenarnya..,,
Tak terbatas waktu seperti embun,
Tak mudah hilang seperti matahari,
Dan bukanlah tipuan seperti bulan..

***

“apa!! Mas gigar ketemu…” nabil tak mampumeneruskan kata-katanya.. karna ia sendiri tak menyangka bahwa gigar bertemu dengan faya, ia, sudah mati-matian berusaha agar mereka tak bertemu, namun, manusia punya rencana Allahlah yang punya kehendak..
Allah menghendaki pertemuan gigar dan faya, tentu Allah juga pasti punya rencana indah dibalik itu semua..
“faya minta maaf pada saya, tapi.. saya..” gigarpun sama halnya seperti nabil, kata-katanya tercekat ditenggorokan,,
“Allah pasti punya rencana indah mas, tetapkan pendirian mas..”
“ia kang, saya sudah mantap memilih aisha”
“tapi, kata mas gigar, sekarang faya berjilbab”
“faya sudah ada yang punya kang”
Deg! Serasa jantung nabil seperti berhenti dari detakan biasanya,, ‘apa mas gigar tau kalau kak surya mau melamar mbak fay?’ pikirnya
“asti pernah bilang pada saya, bahwa hidup faya sekarang jauh lebih baik..”
Nabil menarik nafas lega., kalimat gigar seperti menjawab pertanyaannya.. tapi..
“asti? Asti anak baru diasrama itu mas?”
Gigar tersenyum “iya, dia sahabat baik faya dulu”
“subhanallah.. maha suci Allah.. sekenarioNya memang yang terbaik” bisik nabil
Gigar mengerutkan keningnya “maksud kang nabil?”
Nabil tersentak, menyadari apa yang baru saja dia katakana “mak.. maksud saya.. yah!! Bahwa semua yang terjadi pada kita, pada dasarnya adalah sebuah keajaiban yang patut kita ambil hikmahnya.. bahwa, segala sesuatu itu tidak ada yang sia-sia” kata nabil
Seenak gigar dian “yah.. segala sesuatu tidak ada yang sia-sia.. termasuk perlakuan faya dulu terhadap saya”
“…”
“mungkin tanpa perlakuan faya, saya tidak akan seperti ini.. saya tidak akan dekat denganNya” kata gigar pelan..
“ya sudahlah mas, yang penting kita harus selalu berusaha untuk menjadi insan yang baik”
Gigar mengangguk..
Semantara Nabil terus bergumam dalam hatinya, betapa kisah gigar dan faya memberikan berjuta ilmu padanya.. dan menambah kekagumannya pada Pencipta cinta itu sendiri.. Allah mendekatkan mereka kembali setelah terpisah dengan cara yang sungguh-sunggu diluar dugaan manusia..
“saya heran, handphone aisha susah dihubungi” gigar kembali membuka percakapan
“memang kenapa mas?” Tanya nabil
“saya belum tau rumah saudaranya”
Nabil diam, rumah surya? Bohong sekali bila ia mengatakan tak tau rumah laki-laki tersebut.. tapi, ia harus tetap pada scenario mereka berdua.. tak saling mengenal!
“coba telpon nomor rumahnya mas” usul nabil
“Ia juga ya kang! Kenapa saya tidak berpikir sampai situ”
Nabil hanya tersenyum, sementara gigar menunggu panggilannya dijawab
“hallo, Assalamu’alaykum”
“wa’alaykumsala” jawab gigar entah mengapa, tiba-tiba jantungnya kembali berdetak hebat “afwan ukh, saya belum tau rumah saudara ukhty”
“maaf, ini teman aisha ya?” Tanya yang diseberang

“oh iya, memang ini siapa?”
“saya..”
“ah! Pasti bossnya Aisha!!” potong gigar
Dan saat itu, nabil benar-benar merasakan detakan hebat dijantungnya.. yang mengangkat telpon gigar? Faya!
“iya, dari mana anda tau?”
“kenal kang nabil?” Tanya gigar sembari melirik nabil yang tengah gugup.. gigar mengira nabil gugup karna ia menyukai boss aisha, padahal nabil gugup karna sebenarnya gigar tengah berbicara dengan faya..
“tentu! Dia teman satu kantor saya”
“oh! Kang nabil itu kakak saya.. dia pernah bercerita tentang mbak fay kepada saya”
“benarkah?”
“iya.. terus terang, saya salut dengan mbak”
Sesaat tiba-tiba jantung faya berdetak lebih cepat.. ia baru menyadari suara seseorang.. atau? Hanya halusinasinya saja? Karna baru saja ia bertemu..
Belum sempat ia berfikir, mendadak kepalanya terasa sakit.. dan semua gelap!
“diusia mbak yang masih muda, mbak fay sudah menerbitkan karya best seller” kata gigar
“….” Tak ada sahutan
“oya, tolong sampaikan pada aisha ya mbak, bahwa sahabatnya, gigar tadi menelpon” kata gigar, setelah merasa bahwa faya sama sekali tak merespon pujiannya. Mungkin dia tidak suka pujian..
Tapi, bahkan pesannya sama sekali tak diiyakan.. ia jadi merasa tk enak.. kalau-kalau ia tengah mengganggu kesibukan faya..
“yasudah mbak, Assalamu’alaykum” tutup gigar, sembari menunggu balasan salam.. tapi tetap saja diam! Akhirnya ia tutup telponnya.
Sementara nabil?! Ia benar-benar shock dibuatnya,, gigar menyebutkan namanya!!!
“tenang kang.. nggak usah cemburu.. mbak fayzah marah kok sama saya!” kata gigar setengah meledek
“marah!!!!” Tanya nabil heboh
“iya, buktinya pesan saya untuk aisha tidak diiyakan! Bahkan salam saya tidak dijawab” kata gigar ketus
“benarkah? Setahu saya..
“orangnya tidak begitu?” potong gigar “itu karna…” ia tersenyum dan meledek
Semetara nabil? Gundah tak menentu..

*Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar