>

Cari Blog Ini

Kamis, 26 April 2012

OASE DIDALAM HATI / #19

Ketika cinta telah sampai pada langkah yang sebenarnya..
Ketika nafas telah menentukan kepada siapa ia akan berbagi hidup,
Ketika semua warna tercipta menjadi cinta,
Dan cahaya menjadi cerita biduk yang akan segera dimulai,,
Ketika itulah kuputuskan untuk memilihmu, melalui jalan Rabbku..
       Mungkin sudah terlalu jauh cinta ini menerbangkan asa padamu,
Tapi tanpa jalan ini, aku tak akan sanggup untuk mengutarakannya..
Karna cintaku bukan hanya sebuah kata..

       Mungkin terlalu lama perasaan ini singgah dalam hatiku,
Tapi tanpa jalan ini, aku tak akan bisa untuk menerimanya..
Karna cintaku bukanlah sekedar sebuah rasa..
   Karna jalan ini adalah jalan dimana cinta disaksikan oleh seluruh penghuni langit dan bumi..
Cinta ini dibawah bimbingan suci Ilahi..
Cintamu, cintaku, cinta kita kepadaNya…

“pernikahan itu modal membangun peradaban manusia… bersatunya dua keluarga yang hendak membangun visi hidup yang lebih baik. dari keluarga yang baik, lahir keturunan-keturunan yang baik.. menjadi contoh bagi masyarakat sehingga terbangunlah masyarakat yang beradab.” “dari masyarakat beradab inilah terbangun negeri yang beradab, ya… begitulah pernikahan yang saya fahami sunnah Rasuulullah saw sebagai solusi problematika pribadi dan social”
Aisha terdiam, ia tak menyangka faya mampu mengucapkan kata-kata yang santun seperti itu “saya salut sama mbak faya”
Faya tersenyum tipis, menyembunyikan kesedihannya “memang siapa yang mau menikah?” tanyanya
Aisha tersentak, “eng.. nggak ada kok mbak fay, saya cuman iseng aja Tanya”
Lagi-lagi faya tersenyum “jadi begini cara Cahaya Noura Aisha untuk menghibur seseorang?” “dengan memberikan pertanyaan”
Kali ini aisha ikut tersenyum, ia mendekati faya yang duduk dikursi tengah “cinta memang kadang aneh mbak, persahabatan yang dibina sejak lama bisa hancur karnanya” bisiknya lirih
“sebenarnya bukan cinta yang menghancurkan persahabatan kami, tapi kurangnya kepercayaan emma terhadapku” kali ini faya mengatakannya dengan berkaca-kaca..
“mbak fay pernah jatuh cinta hingga merasakan kebahagiaan dan kesedihan mbak tergadai karnanya? Cinta yang membuat perasaan sedih kita dicuri ketika kita bersamanya, dan kebahagiaan kita pun akan pergi seiring kepergiaanya?” “cinta yang tanpa kita sadari membuat cemburu Sang Pencipta cinta itu sendiri.. padahal, kepada siapa cinta akan bernaung bila tidak padaNya?” kata aisha menerawang
Faya memandang aisha “kamu?”
“saya tak mungkin mampu berkata demikian jika saya tak mengalami”
Faya menarik nafasnya
“dan saat saya mengetahui sahabat saya juga mencintainya, pada saat itu saya berputus asa.. kemudian saya sadar.. bahwa saya telah melampaui batas mencintai seseorang. Sampai saya sering menangis dibuatnya”
“….”
“lalu dari keputus asaan itu, terbesit rasa kurang syukur dalam hati.. terlintas perkataan yang sebenarnya tidak seharusnya terlintas dalam benak saya, apakah mungkin seorang buruh cuci, bisa mendapatkan orang yang disegani oleh teman-teman asramanya?.. begitulah cinta yang tidak diletakkan padaNya, justru akan membuat kita larut dalam gundah dan kesedihan”
Faya menundukkan kepalanya, tiba-tiba terlintas gigar dalam fikirannya.. yah! Cintanya untuk gigar.. begitulah cinta yang tidak diletakkan padaNya, justru akan membuat kita larut dalam gundah dan kesedihan.. kata-kata Aisha terakhir benar-benar seperti pukulan untuknya..
“padahal, semua cinta, kematian, dan rezeki telah tertulis sebelum kita hadir didunia..”
“lalu untuk apa kita masih ragu terhadap semua itu” lanjut faya
Sejenak suasana hening, baik faya maupun aisha larut dalam fikirannya masing-masing
“mbak fay tau sekarang mbak emma tinggal dimana?” Tanya Aisha
“dia kost didekat restoran tempat dia bekerja..” jawabnya
“….”
“Assalamu’alaykum”
Tiba-tiba ada suara salam dari luar
“wa’alaykumsalam” sahut Aisha dan faya berbarengan
“biar saya buka mbak” kata aisha
Faya hanya mengangguk, sementara aisha membuka pintu, ia kembali terdiam..
Persahabatannya dengan emma hancur! Karna kecemburuan emma.. ia tak bisa mengabarkannya pada lila, karna hal itu tentu akan membuat lila bersedih “dimana asti dan indi sekarang” bisiknya

“fayaaa!!!”
Faya yang sedang berjalan menyusuri tiap kelas disekolahnya sontak berhenti..
Gadis yang memanggilnya pun mengejarnya, gadis itu sederhana diantara teman-temannya.. cantik.. dan apa adanya.! Tapi sedikit galak… malah bisa banyak denk kalo lagi emosi.. hehe
“fay! Tega ya? Eriyafaya Ayeshally Willaga berantem cuman gara gara contekan” omelnya
Faya memasang muka jengkelnya “trus, bukankah Kalila Etnika bilang kalau biarkan Indi Aqualistavia mendapatkan nilai dengan hasilnya sendiri? Yang disetujui oleh Mourasty Anggara Pryanika dan.. saudara Qanitha Emma Sandikha?” katanya sambil melirik emma, sahabatnya itu..
Emma cengengesan juga dibuatnya “emang kok bisa sampe kamu berantem sama Gigar Febrian gimana sih!”
“tuh anak aja yang sok blagu! Masa’ dibilang jawaban ku kurang meyakinkan!!”
Emmapun tertawa dibuatnya, yang membuat faya jadi jadi marah besar dibuatnya..
“yang sabar ya fay, seburuk apapun sahabat kita, dia tetaplah sahabat kita.. persahabatan sejati itu menerima apa adanya tanpa menuntut perubahan kepada kita, karna bila demikian. Itu bukan persahabatan, tapi perjanjian.. dan sayangnya sahabat sejati hanya mengenal ikatan dan saling menerima” bisik emma

Tanpa sadar faya meneteskan air matanya
“yang sabar ya fay”
Faya tersentak, itu adalah kalimat emma. Iapun menoleh kea rah suara “je?” katanya tak percaya
Je tersenyum tipis, tapi tidak bisa menutupi kalau ada kegundahan didalam hatinya.
“sudah ketemu emma?” Tanya faya
Je mengangguk
“lalu?”faya tak sabar
“emma tetap bersikeras” kata je
Faya menundukkan kepala, “kenapa emma berfikir sependek itu” katanya
Je hanya diam,
“semua pasti ada hikmahnya mbak fay kak je” sahut Aisha
“Insya Allah” jawab je
Aisha mendekati faya “Allah sedang menguji persahabatan mbak” bisiknya
Faya tersenyum “dan semoga kami bisa melewatinya”
“Aaamiin Ya Robb”
“untuk saat ini, mungkin saya mau menyibukkan diri saja” kata faya “agar saya bisa melupakan masalah sejenak, sampai emma sadar tentang kekeliruannya”
“sip! Teruslah berkarya fay” sahut Je
“iya, tapi sayangnya saya belum punya modal cerita”
“hemz, bagai mana kalau mengisahkan tentang persahabatan kalian? Kisah nyata biasanya banyak diburu” usul je
“itu akan menyakiti emma, aku terkesan memanfaatkan situasi untuk keuntungan sendiri” tutur faya “kisah nyata?” lanjutnya, ia memandang Aisha
“bagaimana kalau kisah seorang buruh cuci disuatu asrama yang jatuh cinta kepada pelanggannya” kata faya
Aisha tersentak, faya hendak membuat kisahnya
“itu biasa” kata Je
“tentu tidak, ini terjadi di tempat suci.. dan sahabat gadis itu, tepatnya sahabat sejak kecil, jatuh cibta kepada laki-laki itu”
“…”
“mereka semuakan paham agama, tentu bisa lebih bijaksana”
Aisha hanya diam, ia tak mampu menyahut sedikitpun perkataan faya.. jantungnya justru berdebar lebih keras dari biasanya..


*bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar